Halaman

INFORMASI DAN PENDAFTARAN KEMWIL VIII SAKO Pramuka SIT JATENG




Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama Kemah Ukhuwah Wilayah VIII SAKO Pramuka SIT Jawa Tengah untuk selanjutnya disingkat KEMWIL VIII.

Waktu Pelaksanaan
Kegiatan KEMWIL VIII dilaksanakan pada hari SENIN-JUMAT tanggal 4 – 8 November 2019
Alokasi waktu kegiatan
1. Peserta datang, registrasi dan Pendirian tenda tanggal Senin, 4 November 2019 pukul 07.00 pukul 11.00 WIB.
2. Upacara pembukaan hari Senin, 4 November 2019 pukul 15.30 – 17.00 WIB
3. Hari Efektif Kegiatan tanggal Selasa, 5 November 2019 s/d Jumat, 8 November 2019.
4. Upacara Penutupan tanggal Jumat, 8 November 2019 pukul 09.00 – 10.00 WIB

Tempat Pelaksanaan
KEMWIL VIII dilaksanakan di Taman Wisata Ndayu Park, Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen.

Tema
“KITA BERSAHABAT, RAIH SYURGA BERSAMA”

Motto
“SATYAKU KU DHARMAKAN DHARMAKU KU BAKTIKAN”

Budaya KEMWIL
Budaya yang diciptakan bersama selama KEMWIL SAKO PRAMUKA SIT berlangsung adalah
1. RELIGIUS, senantiasa menjaga ibadah Mahdhoh dan ghairu Mahdhoh, sholat fardhu berjama’ah, membaca matsurat pagi petang, membaca doa-doa harian sesuai kegiatan.
2. BERSIH, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, senantiasa menjaga wudhu
3. RAPI, menjaga adab kesopanan dalam berbusana dan berpakaian, menjaga kerapihan tenda dan lingkungan perkemahan
4. DISIPLIN, senantiasa tepat waktu dalam berbagai aktifitas, tepat janji dengan sesama
5. CERIA, menjaga sifat ceria, bahagia, senantiasa menyapa memberi salam kepada sesama peserta, hiasi dengan senyuman
6. BERBAGI, senantiasa berbagai berbagai hal dalam kegiatan, berbagi tempat, makanan, ilmu, pengalaman, cerita, dsb
7. CINTA LINGKUNGAN, hormati alam dengan senantiasa bertaqorrub ilallah, bertafakur dan menjaga kelestariannya, hemat air, membuat sampah pada tempatnya, hindari sampah plastik, meminimalisir arena tenda regu tidak mengggunakan spanduk plastik


Berkas Pendaftaran
Pendaftaran Online | klikpendaftaran
Formulir Pendaftaran | download 
Juklak KEMWIL VIII SAKO Pramuka SIT Jawa Tengah | download

Note Pendaftaran
1. Mohon dipersiapkan bukti pembayaran dalam bentuk softfile
2. Mohon dipersiapkan scan formulir pendaftaran yang telah terisi oleh peserta (bisa menyusul)
3. Informasi Pendaftaran HP/WA 085747757894 (kak Angga)

Jelajah Sukowati




Batik Brotojoyo Masaran
Batik Brotojoyo Kami menyediakan berbagai motif batik dengan kualitas beranekaragam. berlamatkan di Jalan Masaran-Pilang Jantran Rt 26 Rw 05 Pilang Masaran, Dusun 2, Pilang, Masaran, Kabupaten Sragen. Kontak Pak Eko 0812-2589-245.




Batik Brotoseno Masaran
Batik khas Brotoseno merupakan salah satu batik yang terkenal dengan kualitas bahan yang apik, halus, serta nyaman digunakan. Selain itu, pola dan motif yng dimiliki batik Jawa Tengah menjadi daya tarik yang membuat pencinta batik tak lupa untuk mencari kain khas ini. Jadikan salah satu ragam produk batik dari BATIK BROTOSENO sebagai pelengkap koleksi. BAPAK EKO SUPRIHONO Jl. Raya Solo-Sragen KM.18 Masaran Sragen 57282 (0271) 661225




SOULART SABLON PURO, KARANGMALANG
Berangkat dari kesukaan mendesain dan menggambar, warga Kabupaten Sragen, Andi mencoba menuangkan hobbynya tersebut ke dalam bisnis usaha sablon kaos yang diberi nama Soulart Sablon. Selain itu banyaknya permintaan pasar akan jasa sablon kaos, semakin memantapkan Andi untuk serius dan sunggung-sungguh menjalankan bisnis sablon. Merintis usaha sablonnya sejak tahun 2013. Selama hampir 6 tahun telah berkecimpung dalam dunia penyablonan, salah satunya penyablonan manual di atas media kain, seperti kaos dan baju. Awalnya dirinya membuka usaha sablon di Jenar kemudian pindah ke kabupaten sragen hingga sekarang. Untuk mendirikan usaha sablon yang berada di Perum Puro Asri 1, Karangmalang Sragen, Kabupaten Sragen, WA 085640135913 Pin D3459BDC.











Selayang Pandang Kabupaten Sragen



Download Video

KABUPATEN SRAGEN

Hari Jadi Kabupaten Sragen ditetapkan dengan Perda Nomor : 4 Tahun 1987, yaitu pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746. tanggal dan waktu tersebut adalah dari hasil penelitian serta kajian pada fakta sejarah, ketika Pangeran Mangkubumi yang kelak menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke- I menancapkan tonggak pertama melakukan perlawanan terhadap Belanda menuju bangsa yang berdaulat dengan membentuk suatu Pemerintahan lokal di Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati sebelah timur.
Kronologi dan Prosesi
Pangeran Mangkubumi adik dari Sunan Pakubuwono II di Mataram sangat membenci Kolonialis Belanda. Apalagi setelah Belanda banyak mengintervensi Mataram sebagai Pemerintahan yang berdaulat. Oleh karena itu dengan tekad yang menyala bangsawan muda tersebut lolos dari istana dan menyatakan perang dengan Belanda. Dalam sejarah peperangan tersebut, disebut dengan Perang Mangkubumen (1746 - 1757).
Dalam perjalanan perangnya Pangeran Muda dengan pasukannya dari Keraton bergerak melewati Desa-desa Cemara, Tingkir, Wonosari, Karangsari, Ngerang, Butuh, Guyang. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati.
Di Desa ini Pangeran Mangkubumi membentuk Pemerintahan Pemberontak. Desa Pandak, Karangnongko di jadikan pusat Pemerintahan Projo Sukowati, dan Beliau meresmikan namanya menjadi Pangeran Sukowati serta mengangkat pula beberapa pejabat Pemerintahan.
Karena secara geografis terletak di tepi Jalan Lintas Tentara Kompeni Surakarta – Madiun, pusat Pemerintahan tersebut dianggap kurang aman, maka kemudian sejak tahun 1746 dipindahkan ke Desa Gebang yang terletak disebelah tenggara Desa Pandak Karangnongko.
Sejak itu Pangeran Sukowati memperluas daerah kekuasaannya meliputi Desa Krikilan, Pakis, Jati, Prampalan, Mojoroto, Celep, Jurangjero, Grompol, Kaliwuluh, Jumbleng, Lajersari dan beberapa desa Lain.
Dengan daerah kekuasaan serta pasukan yang semakin besar Pangeran Sukowati terus menerus melakukan perlawanaan kepada Kompeni Belanda bahu membahu dengan saudaranya Raden Mas Said, yang berakhir dengan perjanjian Giyanti pada tahun 1755, yang terkenal dengan Perjanjian Palihan Negari, yaitu kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, dimana Pangeran Sukowati menjadi Sultan Hamengku Buwono ke-1 dan perjanjian Salatiga tahun 1757, dimana Raden Mas Said ditetapkan menjadi Adipati Mangkunegara I dengan mendapatkan separuh wilayah Kasunanan Surakarta.
Selanjutnya sejak tanggal 12 Oktober 1840 dengan Surat Keputusan Sunan Paku Buwono VII yaitu serat Angger – angger Gunung, daerah yang lokasinya setrategis ditunjuk menjadi Pos Tundan, yaitu tempat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Lalu Lintas Barang dan surat serta perbaikan jalan dan jembatan, termasuk salah satunya adalah Pos Tundan Sragen.
Perkembangan selanjutnya sejak tanggal 5 juni 1847 oleh Sunan Paku Buwono VIII dengan persetujuan Residen Surakarta baron de Geer ditambah kekuasaan yaitu melakukan tugas kepolisian dan karenanya disebut Kabupaten Gunung Pulisi Sragen. Kemudian berdasarkan Staatsblaad No 32 Tahun 1854, maka disetiap Kabupaten Gunung Pulisi dibentuk Pengadilan Kabupaten, dimana Bupati Pulisi menjadi Ketua dan dibantu oleh Kliwon, Panewu, Rangga dan Kaum.
Sejak tahun 1869, daerah Kabupaten Pulisi Sragen memiliki 4 ( empat ) Distrik, yaitu Distrik Sragen, Distrik Grompol, Distrik Sambungmacan dan Distrik Majenang. Selanjutnya sejak Sunan Paku Buwono VIII dan seterusnya diadakan reformasi terus menerus dibidang Pemerintahan, dimana pada akhirnya Kabupaten Gunung Pulisi Sragen disempurnakan menjadi Kabupaten Pangreh Praja. Perubahan ini ditetapkan pada jaman Pemerintahan Paku Buwono X, Rijkblaad No. 23 Tahun 1918, dimana Kabupaten Pangreh Praja sebagai Daerah Otonom yang melaksanakan kekuasaan hukum dan Pemerintahan.
Dan Akhirnya memasuki Zaman Kemerdekaan Pemerintah Republik Indonesia , Kabupaten Pangreh Praja Sragen menjadi Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.
(Sumber : Sejarah dan Hari Jadi Pemerintahan di Kota Sragen, 1987)

Ndayu Park "Lokasi KEMWIL VIII SAKO Pramuka SIT JATENG "

Pelaksanaan Kemah Persami oleh SMP IT Az Zahra Sragen di Lokasi Ndayu Park Sragen Video | Download